Ayo Zakat

Ayo Zakat
Ayo berzakat di sinergi foundation

Senin, 15 Agustus 2016

Perjuangan dan Pengorbanan di atas Aqidah yang Benar

Tidak diragukan lagi bahwa berjuang dan berkorban di atas aqidah yang benar memiliki dampak dan akibat yang positif baik di dunia ataupun di akhirat. Bagaimana tidak, karena itu adalah sebuah perjuangan yang telah dibangun di atas landasan yang kokoh dan asas yang benar. Mari kita menyimak hasil perjuangan para nabi di atas aqidah yang benar yang telah meraih kemenangan di dunia ataupun di akhirat untuk kemudian kita mencontoh mereka. Kenapa kita takut untuk berkorban dan tidak mau untuk berjuang?
1. Nabi Hud
وَلَـمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا هُودًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَنَجَّيْنَاهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ
“Dan tatkala datang adzab kami, kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari adzab yang berat.” (Hud: 58)
2. Nabi Shalih
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا صَالِـحًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِئِذٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ
“Maka tatkala datang adzab kami, kami selamatkan Shalih beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Hud: 66)
3. Nabi Syu’aib
وَلَـمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
“Dan tatkala datang adzab kami, kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari kami, dan orang-orang yang dzalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” (Hud: 94)
4. Nabi Nuh
فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَجَعَلْنَاهُمْ خَلَائِفَ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْـمُنْذَرِينَ
“Lalu mereka mendustakan Nuh, maka kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.” (Yunus: 73)
5. Nabi Luth dan Ibrahim
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَـمِينَ
“Dan kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (Al-Anbiya`: 71)
6. Para rasul, kaum mukminin, dan orang-orang yang bertakwa.
ثُمَّ نُنَجِّي رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا كَذَلِكَ حَقًّا عَلَيْنَا نُنْجِ الْـمُؤْمِنِينَ
“Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, Demikianlah menjadi kewajiban atas kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (Yunus: 103)
وَيُنَجِّي اللهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh adzab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita.” (Az-Zumar: 61)
Koreksi Aqidah dan Tauhidmu
Asy-Syaikh Ibnu Baz  mengatakan: “Adalah kewajiban atas orang yang berilmu di setiap tempat untuk menjelaskan kepada umat tentang agama mereka dan menerangkan kepada mereka hakikat tauhid dan hakikat kesyirikan, sebagaimana wajib bagi mereka menjelaskan kepada manusia jalan-jalan menuju kesyirikan dan segala macam kebid’ahan yang terjadi agar mereka menjauhinya.” (Tuhfatul Ikhwan bi Ajwibah Muhimmah hal. 9)
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin  menjelaskan: “Tidak mungkin bagi seseorang untuk beribadah kepada Allah  subhanahu wa ta’ala dengan sempurna, sampai dia mengetahui dan mengilmui nama-nama dan sifat-sifat Allah  subhanahu wa ta’ala sehingga dia beribadah kepada Allah  subhanahu wa ta’ala di atas ilmu.” (Muqaddimah Qawa’id Al-Mutsla hal. 20)
Asy-Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah berkata: “Bila seorang muslim tidak bersenjatakan aqidah yang benar yang bersumber dari Al-Qur`an dan As-Sunnah serta apa yang telah dijalani oleh salaf umat ini, niscaya dia pantas untuk terombang-ambing dalam embusan arus angin penyesatan. Hal ini menuntut agar kita memberikan perhatian yang besar terhadap pengajaran aqidah yang benar kepada anak-anak kaum muslimin, yang disadur dari sumbernya yang asli.” (Muqaddimah beliau dalam Kitabut Tauhid)
Al-Imam As-Sa’di t menyatakan: “Segala kebaikan di dunia dan di akhirat merupakan buah dari tauhid. Dan segala kejahatan di dunia dan akhirat merupakan buah dari kesyirikan.” (Qawa’id Fiqhiyyah hal. 18)
Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami menegaskan: “Perkara pertama yang wajib diketahui oleh seorang hamba adalah apa tujuan mereka diciptakan, untuk apa Allah  subhanahu wa ta’ala ambil perjanjian dari mereka, karenanya para rasul diutus, dengannya semua kitab diturunkan, karenanya dunia dan akhirat diciptakan, surga dan neraka diadakan, ditegakkan hari kiamat, dipancangkannya timbangan, ditebarkannya catatan-catatan amal, serta di atasnyalah kecelakaan dan kebahagiaan.” (A‘lamus Sunnah Al-Mansyurah hal. 33)
yuk tunggu apalagi klik http://www.sinergifoundation.org/green-kurban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar